Selasa, 17 April 2012

Mata Hati

  61.   “Oh susahnya hidup, urusan hati belum selesai, rumah tetangga digusur raksasa, pengusaha zaman merdeka”.
  (Oh – single 1995) 


  
  62.   “Aku disampingmu begitu pasti, yang tak kumengerti masih saja terasa sepi”.
  (Mata Hati – album Mata Hati 1995)
   


  63.   “Sang jari menari jangan berhenti, kupasrahkan diriku digenggaman-Mu”.
  (Lagu Pemanjat – album Lagu Pemanjat 1996) 


  
  64.   “Lepaslah belenggu ragu yang membelit hati, melangkah dengan pasti menuju gerbang baru”.
  (Songsonglah – album Kantata Samsara 1998) 


  
  65.   “Berani konsekuen pertanda jantan”.
  (Nyanyian Preman – album Kantata Samsara 1998) 


  
  66.   “Dengarlah suara bening dalam hatimu, biarlah nuranimu berbicara”.
  (Langgam Lawu – album Kantata Samsara 1998) 


  
  67.   “Matinya seorang penyaksi bukan matinya kesaksian”.
  (Lagu Buat Penyaksi – album Kantata Samsara 1998) 


  
  68.  “Bertahan hidup harus bisa bersikap lembut, walau hati panas bahkan terbakar sekalipun”.
  (Di Ujung Abad - album Suara Hati 2002) 


  
  69.  “Jangan goyah percayalah teman perang itu melawan diri sendiri, selamat datang kemerdekaan kalau kita mampu menahan diri”.
  (Dendam Damai - album Suara Hati 2002) 


  
  70.   “Berdoalah sambil berusaha, agar hidup jadi tak sia-sia”.
  (Doa - album Suara Hati 2002)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar